13 Fadhilah Surat Al Kautsar Arti Dan Teks Latin Dalam Bahasa Indonesia
Assalam mualaikum wr wb - 13 Fadhilah Surat Al Kautsar Arti Dan Teks Latin Dalam Bahasa Indonesia kali ini saya akan berbagi menganai kandungan satu surat terpendek yaitu surat Al-Kautsar yang memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia jika diamalkan.
Teks Latin Surat Al Kautsar
1. innaa a’thaynaaka alkawtsara
2. fashalli lirabbika wainhar
3. inna syaani-aka huwa al-abtaru
Terjemahan
Bacaan Surat Al Kautsar
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
13 Fadhilah Surat Al Kautsar Arti Dan Teks Latin Dalam Bahasa Indonesia
Ayat
pertama:
Apa
itu Al-Kautsar? Ternyata, ada 2 penafsiran di kalangan para ulama ahli
tafsir tentang makna Al-Kautsar.
1). Al-Kautsar
adalah sebuah sungai yang berada di Al-Jannah (surga) yang
Allah SWT persiapkan untuk Rasulullah SAW. Al-Imam Ibnu Katsir
menyebutkan sebuah riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, “Suatu hari Rasulullah SAW sempat terkantuk hingga tertidur.
Tiba-tiba Rasulullah SAW mengangkat kepalanya sambil tersenyum,
kemudian para sahabat bertanya kepada beliau, ‘Kenapa engkau tersenyum wahai
Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya baru saja turun kepadaku sebuah
surat.” Kemudian beliau membaca ayat pertama dari surat Al-Kautsar hingga ayat
terakhir.
”Tahukah
kalian apa itu Al-Kautsar?, para sahabat menjawab “Allah dan Rasul-Nya saja-lah
yang lebih tahu”. Maka Rasulullah menjawab, “Dia adalah sebuah sungai yang
berada di Al-Jannah (surga) yang Allah SWT berikan kepadaku dan padanya
terdapat kebaikan yang banyak.” (HR. Al-Imam Ahmad 3/102).
2). Al-Kautsar
berarti kebaikan yang sangat banyak. Sehingga Al-Kautsar tidak hanya sebatas
sebuah sungai yang ada di Al-Jannah (surga), karena kebaikan yang Allah
SWT berikan kepada Rasulullah SAW sangat banyak, sebagaimana
disebutkan dalam beberapa surat di Al-Qur`an. Di antaranya ialah dengan
dipilihnya Rasulullah SAW sebagai seorang nabi dan rasul, bahkan yang
terbaik di antara para nabi dan rasul. Juga dengan diturunkannya Al-Qur`an
kepada beliau, satu-satunya dari kalangan nabi dan rasul yang diberi izin oleh
Allah SWT untuk memberikan syafaat ‘uzhma di padang mahsyar,
orang pertama yang Allah beri izin untuk membuka pintu Al-Jannah (surga),
diampuninya dosa beliau yang telah lalu dan yang akan datang, dan masih banyak
kebaikan yang lainnya yang tidak terhitung. Sehingga itu semua yang dimaksud
dengan Al-Kautsar.
Makna
yang kedua ini diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari rahimahullah dari
sahabat Abdullah bin Abbasradhiyallahu ‘anhuma bahwa beliau berkata
tentang makna Al-Kautsar, “Dia (Al-Kautsar) adalah kebaikan-kebaikan yang telah
Allah SWT berikan kepada beliau (Rasulullah SAW)” (Shahih al-Bukhari no.
4966).
Pendapat
yang kedua ini dikuatkan oleh al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah dan
beliau tegaskan dalam kitab tafsirnya, ”Tafsir ini (tafsir Ibnu Abbas tentang
Al-Kautsar) meliputi banyak hal bahkan termasuk sungai yang berada di Al-Jannah
(surga) dan yang lainnya, dikarenakan Al-Kautsar itu sebuah kata yang berasal
dari kata al-katsrah (sesuatu yang banyak kuantitasnya) sehingga makna
Al-Kautsar adalah kebaikan-kebaikan yang banyak. (Tafsir Ibnu Katsir) Wallahu
a’lam.
Ayat
kedua:
Ada
dua ibadah yang diperintahkan dalam ayat ke 2 ini, yaitu ibadah shalat
dan kurban. Maka shalatlah untuk Rabb-mu satu-satunya, ikhlaskan niat,
bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakannya dan sembelihlah hewan kurbanmu,
baik berupa onta, sapi ataupun kambing, semuanya harus diserahkan dan
dipersembahkan hanya untuk Allah SWT satu-satunya. Asy-Syaikh
Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah berkata, “Disebutkan
secara khusus dua ibadah dalam ayat ini, dikarenakan keduanya (shalat dan
kurban) merupakan ibadah yang paling utama dan paling mulia untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Dalam shalat terkandung ketundukan hati dan
perbuatan untuk Allah SWT, dan dalam ibadah kurban merupakan bentuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT dengan sesuatu yang terbaik dari apa yang dimiliki
oleh seorang hamba berupa hewan kurban. (Tafsir as-Sa’diy hal. 936).
Dalam
ayat kedua ini terdapat dalil penting yang terkait dengan hukum dan tata cara
dalam ibadah kurban bahwa proses pelaksanaan ibadah kurban itu dilakukan setelah
shalat Idul Adha, bukan sebelum shalat. Kesimpulan ini dilihat dari ayat yang
kedua :
“Maka
dirikanlah shalat karena Rabb-mu; dan berkurbanlah,” disebut shalat
terlebih dahulu baru kemudian menyembelih hewan kurban. Karena jika ibadah
kurban itu dilakukan sebelum shalat maka posisi dia bukan sebagai hewan kurban,
dagingnya bukan daging kurban akan tetapi terhitung sebagai daging sedekah
biasa. Hal ini pernah terjadi di masa Rasulullah SAW saat salah seorang
sahabat yakni Abu Burdah radhiyallahu ‘anhu menyembelih hewan
kurbannya sebelum shalat Idul Adha, Rasulullah SAW bersabda, ”Kambingmu
adalah kambing untuk (diambil) dagingnya saja.” (HR. al-Bukhari no.5556 dari
al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu). Dalam lafazh lain (no.5560)
disebutkan, “Barangsiapa yang menyembelih (sebelum shalat Idul Adha), maka itu
hanyalah daging yang dia persembahkan untuk keluarganya, bukan termasuk hewan
qurban sedikit pun.”
Rasulullah
SAW juga bersabda dalam khotbah Idul Adha, “Barangsiapa mengerjakan shalat
seperti shalat kami dan menyembelih hewan kurban seperti kami, maka telah benar
kurbannya. Dan barangsiapa menyembelih sebelum shalat (Idul Adha) maka
hendaklah dia menggantinya dengan yang lain.” (HR. al-Bukhari no. 5563 dan
Muslim no. 1553).
Ayat
Ketiga:
“Sesungguhnya
orang yang membencimu dialah orang yang terputus.”
Ada
2 penafsiran tentang makna dari Ø¥ِÙ†َّ Ø´َانِئَÙƒَ :
Diriwayatkan
dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa makna dari
ayat diatas adalah
1.
“Sesungguhnya musuhmu.”
2.
“Sesungguhnya orang yang membencimu. (Rasulullah SAW)”
(Tafsir
ath-Thabari hal. 602)
Adapun
makna الْØ£َبْتَرُ ialah orang yang terputus tidak memiliki keturunan/tidak
memiliki generasi penerus atau bisa diartikan tidak adanya kelanjutan dari sisi
nasab
Disebutkan
oleh al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah bahwa salah seorang ahlul kitab
yang bernama Ka’ab bin al-Asyraf ketika datang ke kota Mekah dan bertemu dengan
kaum Quraisy, lalu mereka mengatakan kepada Ka’ab bin al-Asyraf, “Bagaimana
menurutmu wahai Ka’ab tentang orang yang tidak memiliki keturunan lagi, memutus
hubungan dengan kaumnya (yaitu Muhammad) dan menganggap dirinya lebih baik dari
kami, padahal kami adalah kaum yang senantiasa berhaji, berkhidmat menjaga
Ka’bah dan melayani serta memberi minum kepada jamaah haji? Kemudian Ka’ab bin
al-Asyraf menyatakan, “Kalian lebih mulia dibandingkan dia (Rasulullah SAW).”
Setelah pernyataan tersebut turunlah ayat:
Ø¥ِÙ†َّ
Ø´َانِئَÙƒَ Ù‡ُÙˆَ الْØ£َبْتَرُ
artinya,
“Sesungguhnya orang yang membencimu dia lah orang yang terputus.” (Lihat Tafsir
Ibnu Katsir 2/295). Terputus dalam artian terputus dari setiap kebaikan,
amalan, sanjungan. Adapun Rasulullah SAW menjadi manusia yang paling
sempurna dan memiliki kedudukan di sisi seluruh makhluk, berupa tingginya
pujian kepadanya, banyaknya pembela dan pengikutnya. (Tafsir as-Sa’di hal.
936)
Berikut beberapa
khasiat surat Al-Kautsar dalam kehidupan:
1. Jika
saat hujan Anda membaca surat Al-Kautsar kemudian dilanjutkan dengan
memanjatkan do’a, maka semua do’a yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh
Allah SWT.
2. Saat
kita merasa sangat haus tetapi tidak ada air yang dapat diminum, bacalah surat
Al-Kautsar ini kemudian gosoklah leher Anda maka rasa dahaga Anda akan hilang
seketika meskipun tanpa meminum seteguk air.
3. Surat
Al-Kautsar ini dapat menjadi obat penyakit mata seperti bengkak, berair, dan
gatal-gatal. Caranya yaitu dengan mengambil segelas air tawar kemudian bacakan
surat Al-Kautsar sebanyak 10 kali diatas segelas air tawar tadi kemudian
sapukan air itu kebagian mata yang sakit maka InsyaAllah penyakit mata Anda
akan sembuh.
4. Dapat
menemukan letak sihir yang diletakkan dalam rumah, caranya yaitu dengan
membacakan surat Al-Kautsar ini sebanyak 10 kali didalam rumah maka niscaya
Anda dapat melihat dimana letak sihir yang ada dalam rumah Anda.
5. Menambah
rezeki baik itu dari segi materi maupun dari segi kesehatan, caranya yaitu
dengan membaca surat Al-kautsar sebanyak 1000 kali secara rutin setiap hari
maka niscaya rezeki Anda akan semakin baik melalui ikhtiar bekerja dengan
rajin. Inilah salah satu rahasia di balik QS Al-Kautsar.
6. Jika
seseorang rajin dan merutinkan membaca surat Al-Kautsar setiap hari maka hati
akan semakin tentram dan lembut serta sholat kita akan semakin khusyu’.
7. Jika
seseorang sedang mengalami aniaya dan dipenjara maka bacalah surat Al-Kautsar
sebanyak 71 kali maka Allah akan segera menolongnya dan memberikan kemudahan
untuk mengungkap kebenarannya.
8. Setiap
orang yang membaca surat Al-Kautsar meskipun satu kali maka Allah akan
memberikan minuman kepadanya dari air yang berasal dari sungai di syurga.
9. Jika
sebelum tidur membaca surat Al-Kautsar sebanyak 7 kali maka Allah akan
membangunkannya di jam yang dia inginkan.
10. Rahasia
di balik surat Al-Kautsar selanjutnya adalah jika setiap orang yang membaca
surat Al-Kautsar berada pada kondisi ketakutan maka Allah melindungi semua
kebajikannya.
11. Jika
membaca surat Al-Kautsar sebanyak 3 kali sebelum menemui orang yang sangat
ditakuti atau orang yang membenci kita maka niscaya orang yang ditakuti itu
akan menjadi lembut dan luluh hatinya.
12. Dapat
menyembuhkan orang sakit yaitu dengan membacakan surat Al-Kautsar pada segelas
air kemudian air itu diminumklan kepada orang yang sedang sakit maka niscaya
orang itu akan sembuh dari penyakitnya.
13. Jika
membaca surat Al-Kautsar bersama dengan pasangan saat sholat tahajjud maka
niscaya hubungan akan semakin mesra dan menjadi pasangan yang sakinah mawaddah
warohmah.
No comments: